isibebas

snmptn

ini pertama kali aku ikut snmptn ( pastilah, lulusnya saja tahun ini ). lokasi ujiannya di kampus unnes, suatu tempat yang sangat jauh ( di gunung pati ). begini cerita ketika aku mengalami snmptn 2010 dan pikiranku tentang snmptn bla bla …

sebelum hari h sebenarnya aku sudah mencari tempat tesnya, tapi aku melakukan kesalahan dengan lewat gombel. disitu nyasar nyasar sampai kayak masuk ke padalaman ( ada yang aneh, masak gerbang sampai kampus sejauh 7,2 km. edan ). udah gitu ternyata malah sampai di pintu belakang, padahal aku tes di fakultas teknik di bagian depan. tanya tanya ternyata malah dianter salah satu mahasiswa ( thank berat ya ). ketika sampai digedungnya ternyata kelas tempat aku tes berada di pojokan dan hampir tidak terlihat. mendinglah daripada datang besok pagi dan keteteran mencari ruangan ( jadi inget temanku yang memberi petunjuk palsu pada peserta lain waktu lagi kongkow )

pada hari h1 aku berangkat pagi pagi sekitar jam 6 tapi sudah tahu jalan cepatnya. waktu dateng ternyata ada temanku yang satu kelas ( beruntung buat belajar bareng ). lalu kongkow di area hotspot dan yang bikin sebel itu suara sirene yang lebay banget ( kayak pemadam kebakaran, memekakan telinga, dan lama banget. yang sekolah di sini apa ga tuli ya ? ). masuk untuk tes tpa sialnya hpku alarmnya bunyi terus padahal sudah dimatikan di depan pengawas ! untuk tes tpa pada awal dan akhir tergolong lumayan tapi pada saat tengah tengah seperti soal cerita dan angka angka itu sangat membingungkan ( apalagi soal orang main catur ). kayak orang main pemograman saja, tapi suli ini deh

setelah selesai istirahat 45 menit, lumayan untuk ngobrol biar tidak tegang. waktu ngobrol sirene lebay itu bunyi lagi tanda tes kemampuan dasar akan dimulai. masuk waktu lihat soal matematika kayak membuat orang bingung dan sangat menghabiskan waktu. soal bahasa indonesia juga isinya text doang dan tentu saja itu sangat menghabiskan waktu. begitu juga untuk soal bahasa inggris yang banyak kata kata aneh khas bule. beruntung sering membaca website bule jadi agak tertolong. oh ya, semua itu dikerjakan dalam waktu satu jam ( terburu buru mode on ), hasilnya bagian matematika pada bolong kayak kasa, begitu juga soal bahasa inggris dan bahasa indonesia

pada hari h2 aku berangkat agak pagi agar tidak terjebak macet di jembatan besi, eh ternyata pagi itu hujan gerimis sehingga jalan tidak macet, syukur deh. ketika sampai di tempat tes ternyata masih sepi dan para temanku belum datang dan kuputuskan belajar fisika dan kimia sebentar. setelah itupun para temanku datang sehingga aku bisa meminjam soal soal snmptn. setelah belajar sedikit lalu sirene lebay berkumandang lagi. lihat soalnya yang dipikiranku adalah sesuatu yang beda dari yang pernah dikerjakan, sehingga dalam waktu 1.5 jam aku kurang mengerjakan 17-an nomor. aku mengerjakannya lompat lompat antar mata pelajaran agar tidak timpang, dan yang paling sedikit dikerjakan itu fisika, kimia dan matematika ( kok semua ? :-). dari semua jawaban kebanyakan hanya main logika dan sistem tepis. ada soal aneh tentang segitiga, pertama aku mikir ini soal apaan ini kok pendek ( lainnya panjang ), aneh, bin sulit, ternyata hanya memakai logika

jika ditanya apakah aku yakin lolos atau tidak maka aku ngomong aku yakin dan tidak. yakin karena aku pikir sudah menjawab soal dengan benar ( menurutku sih ) dan pikiran optimisku mengatakan bahwa aku pasti lolos. tidak karena pikiran realistikku mengatakan bahwa perbandingan lolos sangat sedikit dan belum tentu jawabanku benar. jawaban akhirku begini, biarlah TUHAN menentukan hasilnya dan aku hanya dapat berusaha, aku yakin TUHAN akan memberikan hasil terbaik entah itu lolos atau tidak

aku mikir kenapa kursi snmptn sangat sedikit dan kebanyakan adalah kursi jalur ukian mandiri ( um ) yang sangat menguras kantong ? otak konspirasiku berkata bahwa semua hal itu yang nomor satu adalah uang, tanpa uang buat bangun gedung pakai apa coba, pakai lumpur ? tidak, tentu universitas ingin menerima mahasiswa dengan keuntungan terbesar, maksudnya pinter dan kaya. apakah indonesia dapat maju jika untuk masuk universitas saja lewat jalur um dan menganaktirikan snmptn ? tidak, bagaimana dengan orang miskin yang ingin kuliah tapi dana terbatas padahal dia pintar, akhirnya dia hanya terhambat di masalah biaya. aku mikir jika kayak begini terjadi terus maka orang miskin akan semakin sulit mengangkat derajatnya ( maksudnya kayak memerbaiki kehidupan ). pernah aku dengar pepatah orang miskin itu makin miskin dan orang kaya itu makin kaya, sepertinya itu berlaku di ujian penerimaan mahasiswa karena orang kaya akan mempunya kesempatan lebih besar untuk mengangkat derjatnya ( padahal sudah tinggi ) daripada orang miskin. contoh untuk kursi snmptn di salah satu unversitas saja hanya 20-an dan sisanya adalah kursi um. padahal salah satu faktor penentu um adalah uang ( dan dapat uang banyak tuh, terutama kedokteran O_o )

harapanku sih untuk penerimaan mahasiswa memakai jalur snmptn karena dapat menjadi patokan secara real akan kemampuan akademik calon mahasiswa tanpa campur tangan kemampuan finansial. dapatkah pemerintah melakukan itu ? aku rasa sulit dengan moral para pejabat yang seperti ini. pernah dengar kalau semester akhir itu para dosen sering meninggalkan kelas dan hanya memberi tugas, konon mereka mengurusi bisnis lainnya ( mengajar kayak nyambi gitu ). hmm… something interesting ( lagi pengen sok inggris ni )

in life don't consider god money therefore only thing dies but enjoy and grateful alive for once and only will evoke avarice lai so that will poison human moral ( bahasa inggris ngasal B-)

0 Komentar (snmptn)

Posting Komentar

kalau komentar jangan spam, sara, link porno, dan hal hal tidak etis lainnya

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda